Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email
Touch ME slider for IOS, Android and Desktop.
Hardware accelerated using CSS3 for supported iOS
and enjoy the Amazing Slide Experience.
20 Mar 2016
Responsive Design, that will make you blow away.
Hardware accelerated using CSS3 for supported iOS
and enjoy the Amazing Slide Experience.
20 Mar 2016
Flexible Display providing efficient compatibility.
Hardware accelerated using CSS3 for supported iOS
and enjoy the Amazing Slide Experience.
20 Mar 2016
Customize it to the deepist according to the needs.
Hardware accelerated using CSS3 for supported iOS
and enjoy the Amazing Slide Experience.
20 Mar 2016

Sunday, May 6, 2018

Penipuan Gadget Blackmarket

Unknown



Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, Kapolda Metro Jaya menunjukan barang bukti kejahatan cyber crime kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, (11/04/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI

JAKARTA, KabarKampus – Direktorat Reserse Kriminal Khsusu (DitReskrimus) Polda Metro Jaya berhasil mengungkap delapan kasus tindak pidana Cyber Crime atau yang menggunakan sarana internet. Pengungkapan kasus tersebut berlangsung dari bulan Januari – Maret 2013 dengan jumlah tersangka 8 orang.
Pengungkapan pertama adalah penipuan dengan menggunakan modus menawarkan barang eletronik murah seperti Blackberry, Iphone 5, dan IPAD melalui website www.gudangblackmarket008.com.
Pelakunya ditangkap di medan Sumatera Utara pada 19 Maret 2013 lalu. Pelakunya adalah seorang perempuan berinsial ES 21 tahun. ES bertugas sebagai operator website tersebut. Kemudian dari laporannya petugas mengamankan laki –laki berinisal BP (30). BP berperan sebagai pengumpul dana dan penyedia rekening penampungan hasil kejahatan.
Modus penimpuannya yakni, dengan menawarkan barang melalaui website mereka. Kemudian korban yang menelpon diminta untuk mentransfer uang ke nomor rekening yang disediakan. Namun setelah uang ditransfer, pelaku tidak mengirimkan barang.
Pengungkapan kedua, adalah kasus penipuan melalui telepon dengan menawarkan HP, Ipad, Laptop dengan harga murah. Pelaku yang ditangkap adalah laki-laki berinisal FA (32) dan perempuan berinisal M (29). Mereka ditangkap di kota Medan, Sumatera Utara 21 Mare 2013 lalu.
Modus yang digunakan pelaku adalah dengan mengaku sebagai saudara korban, kemudian menawarkan barang tersebut dengan harga murah.
Pengungkapan ketiga, adalah penipuan dengan modus mengabarkan anak korban ditangkap polisi karena terlibat kasus narkoba. Pelakunya adalah WD (20). Ia berhasil ditangkap pada 30 Maret 2013 lalu di Medan Sumatera Utara.
Dalam melakukan aksinya, pelaku yang mengaku polisi mengabarkan bahwa anak korban telah ditangkap polisi karena alasan narkoba. Kemudian  pelaku meminta korban untuk mentransfer uang sebesar Rp. 75 juta untuk melepaskan korban.

Pengungkapan keempat adalah kasus perdagangan satwa langka yang dilindungi Undang-undang. adalah laki-laki berinisial DC (26).Tersangka ditangkap di dekat kediamannya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Modus yang digunakan tersangka adalah  dengan menawarkan burung kakaktua secara online melalui Blackberry Messenger dan Facebook. Dari penangkapan tersangka disita barang bukti 1 ekor kakak tua jambul kuning, dua kaka tua Goffini betina, 1 kakaktua raja hitam betina, dan 4 kakatua Molukensis Orange.
Pengungkapan kelima adalah pemalsuan ijazah yang ditawarkan melalui situs www.ptmitraonlineijazah.com. Tersangka berinisal MH (30). Ia ditangkap 27 Febuari lalu.
Dari keterangan MH bahwa otak kelompok ini adalah IS yang merupakan narapidana di LP Salemba, Jakarta dengan kasus yang sama. IS adalah pembuat website dan otak yang mengatur kelompok ini.
Dari tersangka MH, petugas menyita barang bukti alat kejahatann diantaranya adalah ijazah kelulusan S1 dari Universitas Tarumanegara.
Pengungkapan keenam adalah kasus tindak pidan pornografi dan film secara online. Pelaku yang ditangkap adalah perempuan berinisal LT (40). Dlam tindak kejahatannya LT berperan sebagai penyedia DVD dan Hard disk yang berisi video yang mengandung pornografi.
Modus operandi pelaku adalah dengan menawarkan video tersebut melalui website www.dvdsotorexx.com.  Sementara pemesanan video dilakukan dengan SMS dengan harga perpaket Rp.100 ribu.
Pengungkapan ketujuh adalah kasus tindak pidana pornografi dan perfilman secara online. Pelaku yang ditangkap adalah seorang laki-laki berinisal WR alias BD (44). Ia berperan memperbanyak dan menggandakan, menyebarluaskan, menawarkan, memperujalbelikan serta mendanai pembuatan DVD jenis porno barat dan Asia.
Modus operandi pelaku adalah dengan menawarkannya mealalui website http://jualbelibokep.com dan DVD porno yang dikirim memlaui jasa ekpedisi.
Berdasarkan laporan yang masuk ke Polda Metro Jaya pada pertengahan Maret 2013 kerugian yang diakibatkan kejahatan Cyber Crime mencapai Rp. 848.223.635

Warga Siksa Seorang Tunawisma Akibat Hoax

Unknown

Kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang
 tidak benar, tidak etis dan dapat diangggap melanggar hokum atau mengganggu ketertiban umum.
Contohnya Pornografi, penyebaran berita tidak benar/hoax.
Gara-gara Percaya Info Hoax,

Warga Siksa Seorang Tunawisma

Picture3.jpg

Seorang petugas dari Dishubkominfotik Brebes, Jawa Tengah, menempelkan selebaran untuk menangkal
 hoax yang beredar di masyarakat.

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BREBES – Seorang tunawisma menjadi korban penganiayaan karena
 diduga sebagai penculik anak di Kecamatan Banjarharjo, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (7/3/2017).
Warga termakan berita bohong atau hoax bahwa tunawisma tersebut adalah penculik anak.
Mereka langsung tersulut emosinya lalu menyiksa dan mengaraknya dengan posisi kepala di bawah.
Menanggapi hal itu, Bupati Idza Priyanti mengajak masyarakat Kabupaten Brebes untuk melawan hoax 
atau berita bohong yang tersebar di masyarakat,  lewat media sosial.

“Hoax bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan korban jiwa kalau tidak bisa menyikapinya 
secara bijak,” kata Bupati Brebes Idza Priyanti, Kamis (9/3/2017).
Untuk menangkal hoax yang beredar di masyarakat, Idza Priyanti memimpin rapat koordinasi penanggulangan
 berita hoax di Pendopo Bupati Brebes, Rabu (8/3/2017), yang dihadiri jajaran Forkopimda, Kominda dan pihak terkait.
Idza mengaku prihatin dengan berita yang tersebar adanya penculikan anak-anak kecil oleh orang yang pura-pura gila sehingga warga sampai termakan isu sehingga menyerang tunawisma yang dinilai mengidap gangguan jiwa dengan main hakim sendiri.
“Jangan sampai ada kejadian lain yang menimpa orang gila. Ayo, kita amankan baik gelandangan maupun orang gila,” tambah Idza.
Dia mengajak warga untuk menggiatkan Siskamling demi keamanan masyarakat dan tidak main hakim sendiri. Menurut Idza, warga tidak boleh langsung percaya dengan informasi yang tidak jelas sumber beritanya.
Wakapolres Brebes Kompol Mashudi menjelaskan, ada 7 kejadian penyebaran berita hoax yang membuat resah masyarakat, yakni di Kecamatan Bulakamba, Ketanggungan, Pasarbatang, Tonjong, dan yang terbaru di Banjarharjo.
Mashudi menyarankan, bila ada hal-hal yang mencurikan agar melaporkan ke Babinsa atau Babinmas setempat.
“Jangan main hakim sendiri,” ucap dia.
Dia juga mengingatkan, kalau berita hoax bisa dijerat dengan undang-undang Informasi Dan Transaksi Elektronik (ITE) atau Undang Undang nomor 11 tahun 2008.
“Ada konseksensi hukum bila ada penyebaran berita bohong atau hoax,” tutur Mashudi.
Selebaran

Ribuan selebaran untuk mengantisipasi tindakan anarkis akibat berita bohong atau hoax yang beredar di tengah warga disebarkan, Kamis (9/3/2017) sore.
Selebaran yang dibagikan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Brebes, Jawa Tengah, ini berisi imbauan melawan informasi palsu atau hoax yang tengah beredar di masyarakat tentang beredaranya isu penculikan anak oleh pelaku yang berpura-pura menjadi tunawisma atau pengemis.
Para petugas menempelkan selebaran anti hoax ke sejumlah sudut kota Brebes, di antaranya di Jalan Taman Siswa, Veteran, Ahmad Yani hingga komplek Alun-Alun. Mereka juga menyebar selebaran dengan langsung membagikan ke pengendara sepeda motor maupun mobil yang melintas.
Surtini (40), salah seorang warga yang sedang melintas di Jalan Taman Siswa, mengaku resah dengan banyaknya informasi ada orang gila yang menyamar. Dia bahkan tak habis pikir banyak warga yang melakukan aksi hakim sendiri terhadap tunawisma maupun pengidap gangguan jiwa yang tidak bersalah.
“Resah takut kalau anak main di luar, karena kabar seperti itu, tapi tadi dapat selebaran ternyata informasinya palsu,” kata Surtini.
Lusiana Indira Isni, Kepala Seksi Kehumasan Dinkominfoti Brebes, menjelaskan, aksi yang mereka lakukan mencegah terulangnya kejadian aksi main hakim sendiri.
Sejak beberapa hari kemarin, Lusiana mengaku telah menerima laporan dari warga bahwa ada tunawisma yang mengidap gangguan jiwa yang dianiaya warga lantaran dituduh sebagai penculik anak.
“Kami mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa isu mengenai penculikan anak untuk diambil organ dalamnya adalah berita bohong atau hoax.
Kami ingin masyarakat tahu bahwa berita itu adalah bohong jangan mudah percaya. Bila menemukan orang yang mencurigakan bisa dilaporkan kepada pihak berwajib,” ungkap dia.
Dengan penempelan dan pembagian 1.500 lembar selebaran anti-hoax ini, Lusiana berharap warga tidak termakan isu adanya orang yang menyamar sebagai orang gila maupun gelandangan sebagai penculik.(*)
http://batam.tribunnews.com/2017/03/10/gara-gara-percaya-info-hoax-warga-siksa-seorang-tunawisma

Modus Baru Penipuan di Tokopedia

Unknown

Waspada Modus Baru Penipuan di Tokopedia,
Be Smart Guys!

Modus baru penipuan di Tokopedia, siapa yang tidak suka belanja online
di jaman seperti sekarang ini. Ya, belanja online sudah jadi trend di dunia bahkan di
Indonesia seiring menjamurnya e-commerce atau toko online di Tanah Air tercinta.

Saking trendnya banyak dimanfaatkan oleh para penipu yang bergentayangan mencari mangsa di situs situs online, toko online, forum jual beli dan banyak lainnya. Nah, kali ini dunia sosial media sedang dihebohkan
 oleh penipuan di Tokopedia, dimana seseorang telah membeli handset BlackBerry terbaru, kemudian membayarnya, namun barang     tidak sampai ditangan pembeli.

Adakah penipuan di Tokopedia? Jawabannya adalah sebagaimana dikutip dari situs      benysalim.com, calon pembeli tertarik untuk memboyong BlackBerry Passport yang           tersedia di Tokopedia yang kemudian terjadi percakapan mengenai ketersediaan          handset. Setelah dikonfirmasi bahwa handset tersedia untuk dibeli, kemudian calon      pembeli yang bernama Beny Salim melakukan proses pembelian hingga melakukan     pembayaran melalui Tokopedia.

Setelah melakukan pembayaran, pembeli mendapati pesan pribadi tentang adanya       voucher diskon untuk transaksi berikutnya, dengan cara melakukan konfirmasi dengan 
mengirimkan Nama, Nomor handphone dan alamat email. Kemudian, si pembeli mendapatkan
 email verifikasi yang harus di click untuk mengaktifkan kode voucher, link ini      ditengarai sebagai link palsu berupa phishing. Jadi, cara menipu di
 Tokopedia yang dilakukan oknum ini bisa jadi sebuah modus baru penipuan online 
yang menyertakan link aktivasi atau verifikasi lewat jendela pesan pribadi?







Keesokan harinya, si pembeli mendapat notifikasi bahwa pesanan telah diproses dan dikirim melalui jasa kurir JNE, namun kode resi tersebut tidak ditemukan dalam pencarian kode tracking JNE. Tak seberapa lama, si pembeli juga kembali mendapat notifikasi bahwa barang telah diterima, padahal pembeli sama sekali belum menerimanya. Setelah melakukan komplen kepada Tokopedia, CS di Tokopedia sendiri mengatakan bahwa kemungkinan akun Tokopedia pembeli telah diretas oleh penipu.

Anehnya lagi, si pembeli melakukan review terhadap barang yang dibeli tersebut, yang kemungkinan itu merupakan aksi dari penipu sendiri dengan menggunakan akun pembeli untuk membuat review positif tentang lapaknya di Tokopedia.

Kalau sudah begini, siapa yang mau disalahkan? Semua kembali kepada Anda, jeli dan telitilah sebelum berbelanja secara online, liat review sebelumnya, berapa banyak        produk yang lapak tersebut jual, kalau perlu cek apakah mereka mempunyai toko fisik atau nyata. Namun, namanya juga penipu selalu aja punya cara untuk memperdayai korbannya.

Modus baru penipuan di Tokopedia ini mungkin cuma segerintil cerita yang mau diungkap oleh korbannya, mungkin masih banyak lagi korban penipuan belanja online di tempat-tempat lain yang tidak buka suara.

So, Tokopedia penipu bukan? Jawabannya tentu bukan, hanya ulah segelintir oknum-oknum saja yang memanfaatkan kelengahan pengguna dan situasi.

Sebuah nama besar online shop tidaklah akan menjamin 100 persen keamanan berbelanja. Be smart!




Cara Mengantisipasi Penipuan Saat Berbelanja Online
Cek kredibilitas situs belanja online
Pilihlah website yang terpercaya dan sudah memiliki kredibilitas dalam dunia jual beli online. Atau, terlebih dahulu cari informasi terkait situs tersebut, misalnya bertanya kepada teman dan keluarga yang pernah melakukan transaksi di situs tersebut.
Jangan lupa membaca kebijakan dari situs jual beli online tersebut juga, apakah ada kebijakan garansi barang hingga pengembalian uang jika barang yang sudah dibeli diterima dalam keadaan cacat.
Pastikan juga bahwa tidak ada kebijakan yang merugikan pembeli, serta pastikan pula data-data pribadi akan dilindungi dan tidak disebarluaskan ke pihak lain.

Jangan tergiur harga murah
Untuk memastikan harga produk yang ingin dibeli, baiknya konsumen mencari tahu kisaran harga produk tersebut di pasaran, sehingga tidak akan mudah tertipu dengan toko yang menjual produk tersebut dengan harga miring.

Baca deskripsi produk
Sebelum memutuskan membeli produk, Anda wajib membaca informasi atau deskripsi terkait produk tersebut terlebih dahulu dengan teliti. Jangan sampai produk tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Jika ada yang kurang jelas, langsung hubungi penjual bersangkutan untuk mengetahui lebih detail tentang produk yang diinginkan.

Rekening pribadi atau perusahaan
Saat melakukan transaksi jual-beli online, hindari mentransfer dana ke nomor rekening pribadi. Pilihlah website yang memiliki rekening atas nama badan usaha seperti PT atau CV, yang keamanannya sudah pasti lebih terjamin.
Rekening ini biasanya disebut dengan rekening bersama (rekber) atau escrow system, yang menjadi perantara antara penjual dan pembeli, serta bisa meminimalisir tindakan penipuan.
Cara kerjanya, uang yang ditransfer oleh pembeli akan tertahan pada pihak perantara hingga barang sampai ke tangan pembeli. Saat barang sudah sampai ke pembeli dengan kondisi yang baik, barulah dana yang dibayarkan pembeli, diterima oleh pihak penjual.

Cek kredibilitas penjual
Konsumen bisa menilai kredibilitas penjual dengan melihat testimoni atau review yang diberikan pembeli-pembeli lain yang sebelumnya sudah pernah membeli dari toko yang bersangkutan.
Jika review yang diberikan pembeli positif, silakan lanjutkan bertransaksi di toko tersebut. Namun jika sebaliknya, lebih baik cari toko online lain yang menjual produk tersebut.

Periksa kembali pesanan
Sebelum melakukan pembayaran, pastikan kembali bahwa produk yang di pesan sudah sesuai. Selain itu, pastikan memasukkan alamat dan nomor telepon dengan benar. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan pada saat proses pengiriman barang.

Asuransikan
Baiknya minta penjual menambahkan asuransi di pengiriman. Lebih baik bayar lebih untuk biaya asuransi tersebut, yang penting pesanan datang dalam kondisi yang baik.

Simpan bukti transaksi
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, kita wajib menyimpan bukti transaksi seperti resi transfer dan histori percakapan dengan penjual, hingga transaksi benar-benar selesai.
Jadi apabila terjadi kesalahan pengiriman atau penjual menyatakan belum menerima pembayaran, pembeli bisa menunjukkan bukti-bukti tersebut kepada penjual.



Popular Posts

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates